Kamis, 08 Desember 2016

Warga Pidie Jaya Sudah Menunggu Jokowi Sejak Pagi



PIDIE JAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan tiba di Kabupaten Pidie Jaya pagi ini. Kunjungan tersebut untuk melihat langsung kondisi pasca gempa di kawasan itu bersama sejumlah pejabat negara lainnya.

Selain Presiden, sejumlah pejabat negara lainnya yang dijadwalkan ikut dalam rombongan seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimoeljono, dan Menteri Kesehatan Nina Juwita Moeloek.

"Rombongan kemungkinan akan sampai di Pidie Jaya sekitar pukul 08.00 WIB. Pelaksana Gubernur Aceh juga ikut dalam rombongan," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Frans Delian, Jumat (9/12/2016).

Sebelumnya presiden dan rombongan malam tadi sempat menjenguk sejumlah korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Di tengah kondisi pemulihan pascagempa, sejumlah warga Pidie juga penasaran ingin melihat Presiden Jokowi. Beberapa warga rela menunggu di Masjid At Taqarub, Trienggadeng, Pidie Jaya sejak Jumat (9/12) pagi. Selain itu, mereka juga ingin menyampaikan permintaan kepada presiden Indonesia itu.

Yusnida (31 tahun), warga Mesjid Trienggadeng, Trienggadeng, mengaku rela menunggu sejak pukul 06.00 WIB untuk dapat melihat Jokowi. Bersama para tetangganya, mereka menggunakan mobil bak terbuka menuju Masjid At Taqarub.

"Mau lihat Jokowi. Selama ini cuma lihat di tv aja. Ramai-ramai dari sana, naik mobil pick up. Mau ketemu Jokowi semua. Ada yang naik becak juga," kata Yusnida kepada Republika.co.id di lokasi.

Presiden Jokowi direncanakan akan mendatangi Masjid At Taqarub pagi ini. Masjid yang roboh akibat diguncang gempa 6,5 SR, Rabu (7/12) lalu ini dijadikan posko pengungsian. Para pengungsi pun telah nampak berkumpul di tenda yang dipersiapkan di pelataran masjid sejak pagi.

Selain bertemu Jokowi, para pengungsi juga ingin menyampaikan sejumlah permintaan mereka. Hal ini disampaikan salah satunya oleh Tihawa Said (52), warga Mesjid Trienggadeng yang lain. "Kalau bisa ngomong pingin minta bantuan rumah, dapur roboh, dinding retak-retak soalnya," kata Tihawa.

Tihawa pun meminta bantuan makanan bergizi untuk para pengungsi. Menurutnya, makanan yang selama ini dia makan dari posko kurang bergizi, apalagi untuk anak-anak. "Minta sembako yang bergizi. Makanan anak juga. Selama ini, cucu saya yang umur tiga tahun, makan mi instan, telur juga. Warung, pasar belum ada yang buka jadi belum bisa makan sayur," ujar dia.

0 komentar

Posting Komentar